Pengertian, Contoh dan Jenis Variabel Penelitian
Pengertian, contoh dan jenis variabel penelitian
Sebentar lagi Anda akan mengetahui apa itu variabel, contoh-contoh variabel penelitian dan jenis-jenis variabel penelitian.
Lanjutkan membaca..
Pengertian Variabel
Artikel ini kita mulai dari pengertian variabel. Tentu Anda tidak asing kan dengan kata variabel. Menurut KBBI, variabel diartikan sebagai “sesuatu yang dapat berubah; faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan”.
Kita akan memahami lebih dalam pengertian variabel menurut sudut pandang statistika.
Variabel adalah suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif) dan nilai mutu (kualitatif). Variabel merupakan istilah yang berasal dari kata vary dan able yang berarti “berubah” dan “dapat”. Jadi kata variabel berarti dapat berubah. Oleh sebab itu setiap variabel dapat diberi nilai dan nilai itu berubah-ubah. Nilai itu berupa nilai kuantitatif maupun kualitatif.
Pengertian Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).
Pengertian Variabel Penelitian Menurut Para Ahli
1. Variabel adalah karakteristik atau kualitas dari suatu objek yang bisa berupa orang atau benda (Thomson, 1999).
2. Variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang dapat memiliki suatu nilai yang berbeda. Dengan demikian, variabel itu merupakan suatu yang bervariasi (Kerlinger, 1986).
3. Variabel adalah sesuatu yang mempunyai nilai yang berbeda. Nilai berbeda karena waktu yang berbeda pada objek yang sama atau sebaliknya nilainya berbeda pada objek yang berbeda pada waktu yang sama (Sekaran, 2000).
4. Variabel adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch & Farhady, 1981).
5. Variabel didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif (Murti, 1996).
6. Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari suatu objek, orang, atau bahkan kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat orang atau objek yang mempunyai variasi yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan dari variabel itu.
Jenis Variabel Penelitian
Variabel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang dilihat dari beberapa aspek seperti fungsi, pengukuran, dan yang lainnya. Berikut ini penjelasan rinci dari jenis-jenis variabel penelitian.
Jenis Variabel penelitian menurut fungsinya
Variabel menurut dari fungsinya, artinya variabel dilihat dari kedudukannya atau kaitannya dengan variabel yang satu dengan variabel lainnya. Menurut fungsinya variabel dibedakan menjadi:
1. Variabel Bebas/Independen (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang diukur, dimanipulasi atau dipilih dalam eksperimen untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diamati. Arti lain variabel bebas yaitu semua variabel yang dapat mempengaruhi variabel dependen. Variabel bebas sering disebut variabel predictor, variabel yang dimanipulasi, variabel treatment.
2. Variabel Terikat/Dependen (Dependent Variable)
Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh dari variabel independen. Nilai-nilai variabel dependen tergantung pada variabel lain yaitu variabel independen. Arti lain variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen ini sering disebut juga sebagai variabel kriteria, variabel hasil.
3. Variabel Kontrol (Control Variable)
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan oleh eksperimen untuk membatalkan atau menetralisir efek mereka pada fenomena yang diamati (variabel dependen).
Contoh variabel kontrol
Contoh hipotesis:
“Di antara anak laki-laki ada korelasi antara ukuran fisik dan kematangan sosial, sedangkan untuk anak perempuan di kelompok usia yang sama tidak ada korelasi antara variabel-variabel ini”.
Dari hipotesis tersebut maka jenis kelamin merupakan variabel kontrol.
4. Variabel Intervening/Variabel Mediasi
Variabel mediasi adalah variabel yang keberadaannya hanya dapat disimpulkan berdasarkan suatu teori, tetapi tidak dapat dimanipulasi atau diukur. Variabel mediasi (intervening) merupakan sebuah variabel yang menjelaskan relasi atau menyediakan hubungan kausal antara variabel lainnya. Variabel ini juga disebut sebagai variabel “perantara”. Variabel mediasi terletak diantara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen.
5. Variabel Moderasi (Moderating Variable)
Variabel Moderasi adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen. Sering juga disebut variabel independen kedua.
Contoh Variabel Moderasi
Contoh hipotesis: “Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja akan lebih kuat pada kelompok usia yang lebih rendah”. Pada hipotesis tersebut, kelompok usia merupakan variabel moderasi. Variabel usia merupakan variabel yang dapat memperkuat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja.
Jenis Variabel Penelitian Menurut Cara Pengukurannya
Berdasarkan cara pengukurannya, maka variabel dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel Laten (latent variable)
Variabel laten adalah sebuah variabel bentukan yang dibentuk melalui indikator-indikator yang diamati dalam dunia nyata. Nama lain variabel laten adalah variabel faktor, variabel konstruk, atau variabel belum terukur.
b. Variabel Terukur (Measured variable)
Variabel terukur merupakan variabel yang datanya diperoleh melalui penelitian lapangan, misalnya melalui survei. Nama lain variabel terukur adalah variabel teramati (observed variable), variabel indikator, atau variabel manifes.
Jenis Variabel Menurut Skala Pengukurannya.
Langkah awal ketika mengorganisir dan menganalisis data yaitu mempertimbangkan sifat dari skala dimana variabel diukur. Analogi skala pengukuran itu seperti kilogram untuk mengukur berat badan atau meter untuk mengukur panjang. Dalam analisis statistik, variabel biasanya diukur dengan salah satu dari empat skala pengukuran yaitu: nominal, ordinal, interval dan rasio. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai skala pengukuran tersebut:
a. Skala Nominal
Skala nominal adalah skala pengukuran yang memilki tingkatan paling rendah di antara ke empat skala pengukuran yang lain. Seperti namanya, skala ini membedakan satu objek dengan objek yang lainnya berdasarkan label yang diberikan. Sebagai contoh untuk skala nominal yaitu data tentang produk yang dihasilkan oleh sebuah mesin CNC dapat dikategorikan menjadi barang OK atau No Good. Barang yang OK diberi angka 0 dan yang No Good diberi angka 1. Contoh lainnya, jenis kelamin (0=pria, 1=wanita), status perkawinan (1=menikah, 2=belum menikah, 3=janda/duda).
Bilangan pada skala nominal hanya berfungsi sebagai lambang untuk membedakan saja, tidak berlaku untuk menjumlahkan, mengurangi, membagi, maupun mengalikan. Uji statistik yang cocok dengan data berskala nominal yaitu statistik nonparametrik.
Baja Juga: Pengertian Statistik Parametrik dan Statistik Nonparametrik
b. Skala Ordinal
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dari skala pengukuran nominal. Dalam skala ini, terdapat sifat skala nominal yaitu membedakan data dalam berbagai kelompok menurut lambang. Selain itu terdapat sifat lain, bahwa satu kelompok yang terbentuk mempunyai pengertian lebih besar atau lebih kecil dari kelompok lainnya. Dengan demikian, skala ordinal memungkinkan data untuk diurutkan atau dirangking. Contoh data ordinal, data pendapat (sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju), data mengenai preferensi konsumen (sangat suka, suka, netral, tidak suka, sangat tidak suka), dan sebagainya.
c. Skala Interval
Skala pengukuran interval adalah skala yang mempunyai semua sifat yang dimiliki oleh skala pengukuran nominal dan ordinal, ditambah dengan satu sifat tambahan. Pada skala interval, selain data dapat dibedakan dan dapat dirangking, perbedaan (jarak/interval) antara data yang satu dengan data yang lainnya dapat diukur.
Contoh skala interval, pengukuran waktu (waktu antara jam 07.00-10.00 sama dengan waktu antara jam 08.00-11.00), pengukuran suhu (suhu antara 27 derajat - 30 derajat sama dengan suhu antara 28 derajat - 31 derajat). Data tersebut merupakan data dengan skala pengukuran interval karena selain data dapat dirangking, peneliti juga akan tahu secara pasti perbedaan antara satu data dengan data lainnya.
Bilangan pada skala interval fungsinya ada tiga yaitu:
- Sebagai lambang untuk membedakan.
- Untuk mengurutkan peringkat.
- Dapat melihat jarak/perbedaan antara data objek yang satu dengan objek yang lainnya.
d. Skala Rasio
Skala rasio merupakan skala yang paling tinggi peringkatnya. Semua sifat yang ada dalam skala pengukuran sebelumnya dimiliki oleh skala rasio. Dalam skala ini, rasio (perbandingan) antar satu data dengan data yang lainnya mempunyai arti/makna. Data rasio berpatokan pada nilai nol sebagai tolak ukur.
Contoh data rasio diantaranya yaitu pengukuran tinggi, berat, jarak dan lain sebagainya.
Bilangan pada skala rasio mempunyai empat fungsi, yaitu:
- Sebagai lambang untuk membedakan.
- Untuk mengurutkan peringkat.
- Dapat melihat jarak/perbedaan antara data objek yang satu dengan objek yang lainnya.
- Rasio (perbandingan) antar satu data dengan data yang lainnya dapat diketahui dan mempunyai arti. Titik nol merupakan titik mutlak.
Kegunaan Variabel Penelitian
Setelah sebelumnya kita sudah mengetahui pengertian variabel dan jenis-jenis variabel, sudah mulai kebayang kan kegunaan variabel penelitian? Berikut ini beberapa kegunaan variabel penelitian:
- Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data.
- Untuk mempersiapkan metode analisis atau pengolahan data.
- Untuk pengujian hipotesis.
Kriteria Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang baik, memiliki kriteria sebagai berikut:
- Relevan dengan tujuan penelitian
- Dapat diamati dan diukur
- Dalam suatu penelitian, variabel perlu diidentifikasi, diklasifikasi, dan didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas. Agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data dan juga dalam pengujian hipotesis.
Variabel Penelitian Kualitatif
Variabel Kualitatif atau disebut juga dengan Variabel Kategori, merupakan variabel yang meliputi kualitas yang tidak bisa diukur dengan angka dari suatu kelompok atau populasi. Yang termasuk variabel kualitatif adalah Variabel Nominal dan Variabel Ordinal.
Pengukuran pada variabel kualitatif tersebut dinamakan pengukuran nominal. Dalam pengukuran nominal terdapat 2 himpunan bagian atau lebih yang merupakan bagian dari himpunan objek yang diukur. Objek-objek tersebut dikategorikan menurut ciri-ciri yang dimiliki dari objek tersebut, di mana ciri-ciri tersebut merupakan penentu suatu himpunan bagian.
Baca Juga: Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif
Contoh Variabel Penelitian Kualitatif
- Jenis kelamin (laki-laki dan perempuan)
- Bentuk negara (republik dan demokrat)
- Warna kulit (kulit putih dan kulit hitam)
- Kewarganegaraan (WNI dan WNA)
- Agama
- Pendidikan
- Pekerjaan
Variabel Penelitian Kuantitatif
Variabel kuantitatif adalah variabel yang dipaparkan dalam bentuk angka, sehingga variabel ini memerlukan operasi dan perhitungan matematika untuk mengukurnya. Variabel kuantitatif dibedakan menjadi dua jenis, yaitu variabel diskrit dan variabel kontinu.
Variabel Diskrit adalah variabel yang besarannya tidak dapat menempati semua nilai. Nilai variabel diskrit selalu berupa bilangan bulat dan umumnya diperoleh dari hasil pencacahan.
Variabel Kontinu adalah variabel yang besarannya dapat menempati semua nilai yang ada diantara dua titik dan umumnya diperoleh dari hasil pengukuran, sehingga pada variabel kontinu dapat ditemui berupa nilai-nilai pecahan ataupun nilai-nilai bulat.
Contoh Variabel Penelitian Kuantitatif
- Jumlah siswa kelas X
- Kecepatan kendaraan
- Jumlah ayam di kandang
- Harga sebuah benda
- Tinggi badan
- Berat badan
- Penjualan suatu produk
Ok demikian artikel tentang Pengertian, Contoh dan Jenis Variabel Penelitian. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih sudah berkunjung di faqirilmu.com
Referensi:
Ngatno. 2015. Buku Ajar Metodologi Penelitian Bisnis. Semarang: CV. Indoprinting.
Komentar
Posting Komentar