Pengertian, Contoh dan Cara Membuat Rumusan Masalah

Pengertian Rumusan Masalah

rumusan masalah adalah

Rumusan masalah adalah formulasi kalimat yang dapat berbentuk pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian. Rumusan permasalahan merupakan hal yang penting untuk memperjelas hal-hal apa saja yang menjadi pertanyaan yang memerlukan jawaban.  Ketika kita hanya melihat judul penelitian, maka belum tergambar secara konkrit hal apa saja yang akan dicari jawabannya dengan mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu, dengan perumusan masalah penelitian akan menjadi sangat jelas apa yang ditanyakan dan apa yang akan diketahui sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut. 

Contoh Rumusan Masalah Penelitian

Berikut ini contoh rumusan masalah dengan Judul penelitian “Studi Komparatif Penggunaan Metode Diskusi dengan Metode Cerita Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 20 Yogyakarta”.

Rumusan masalah penelitian:

  1. Bagaimana prosedur penggunaan metode diskusi dan metode cerita dalam pembelajaran agama Islam di SMP Negeri 20 Yogyakarta ?
  2. Di kelas berapakah diterapkan kedua metode tersebut? 
  3. Apakah ada perbedaan tingkat efektivitas penggunaan kedua metode tersebut?
  4. Apakah ada hambatan dalam penggunaan kedua metode tersebut ?

Pada contoh diatas terdapat empat rumusan masalah penelitian, yang nantinya pertanyaan tersebut harus dijawab dalam penelitiannya.

Cara Membuat Rumusan Masalah 

Dalam membuat rumusan masalah, kita memerlukan panduan agar penelitian berjalan dengan baik. Berikut ini cara/panduan dalam membuat rumusan masalah:

1. Tentukan Permasalahan Sesuai dengan Kemampuan

Langkah awal ketika membuat rumusan masalah yaitu menentukan permasalahan yang akan diteliti. Selain itu, permasalahan yang akan diteliti harus sesuai dengan kemampuan dari peneliti, agar semua pertanyaan pada rumusan masalah mendapat jawabannya.

Baca Juga: Cara Menemukan Masalah Penelitian

2. Sesuaikan dengan Landasan Teori

Setelah menentukan permasalahan penelitian, langkah selanjutnya yaitu menyesuaikan rumusan masalah dengan landasan teori yang digunakan dalam penelitian. Dengan melakukan hal tersebut, maka proses penelitian menjadi lebih terarah. Jika rumusan masalah tidak sesuai dengan landasan teori, maka hasil penelitian akan berbeda dengan apa yang dipertanyakan pada rumusan masalah.

3. Buatlah pertanyaan dengan Formula 5w+1H

Langkah ketiga dalam membuat rumusan masalah adalah gunakan formula 5w+1H, sehingga bisa menghasilkan pertanyaan yang spesifik. Selain itu, penggunaan 5W+1H ini juga memudahkan peneliti dalam membuat pertanyaan pada rumusan masalah.

4. Gunakan Kalimat Tanya yang Sederhana, langsung dan tidak berbelit-belit.

Langkah keempat dalam membuat rumusan masalah adalah gunakan kalimat tanya yang sederhana, langsung, dan tidak berbelit-belit. Hal ini perlu dilakukan agar peneliti bisa langsung berfokus terhadap jawaban dari suatu permasalahan yang diteliti.

5. Sesuaikan dengan Tujuan Penelitian 

Langkah terakhir, rumusan masalah harus sesuaikan dengan tujuan penelitian. Dengan begitu, suatu proses penelitian menjadi lebih terarah dan peneliti pun lebih mudah dalam menyelesaikan penelitiannya.

Bentuk Rumusan Masalah Penelitian

Secara umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah penelitian, yaitu sebagai barikut:

1. Rumusan Masalah Deskriptif 

Rumusan masalah diskriptif adalah rumusan masalah yang mengarahkan peneliti untuk mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. 

Contoh rumusan masalah deskriptif

Bagaimana profil pendidikan Agama Islam di Indonesia?

2. Rumusan Masalah Komparatif 

Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang akan mengarahkan peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan domain lainnya. 

Contoh rumusan masalah komparatif

Adakah perbedaan prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa SMPN 1 Yogyakarta, antara siswa yang berasal dari SD Negeri dengan siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri ?

3. Rumusan Masalah Asosiatif (hubungan) 

Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah yang akan memandu peneliti untuk mengkonstruksikan hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya. Rumusan masalah model ini dibagi kedalam tiga macam, yaitu:

a. Hubungan simetris 

Merupakan hubungan suatu gejala yang munculnya bersamaan, sehingga bukan merupakan hubungan sebab akibat atau interaktif. 

Contoh rumusan masalah hubungan simetris: 

  1. Adakah hubungan antara kupu-kupu yang datang ke rumah dengan kedatangan tamu? 
  2. Adakah hubungan antara kejatuhan cicak dengan musibah?
  3. Adakah hubungan antara menabrak kucing dengan kemungkinan mendapat kecelakaan?
  4. Adakah hubungan antara puasa sunnah Senin-Kamis dengan hasil belajar anak?

b. Hubungan kausal 

Merupakan hubungan yang bersifat sebab dan akibat. Hubungan kausal merupakan salah satu asumsi ilmu pada metode penelitian kuantitatif. Segala sesuatu itu ada karena ada sebab. Oleh karena itu, dalam paradigma penelitian selalu ada variabel independen sebagai penyebab dan variabel dependen sebagai akibat. 

Contoh rumusan masalah kausal:

  1. Adakah pengaruh insentif terhadap kinerja guru?.
  2. Adakah pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dengan kedisiplinan guru ?

c. Hubungan Reciprocal 

Merupakan hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam penelitian kualitatif, hubungan yang diamati atau ditemukan adalah hubungan yang bersifat reciprocal atau interaktif.

Contoh rumusan masalah hubungan recipocral: 

1. Adakah hubungan antara banyaknya TV di pedesaan dengan jenjang pendidikan Masyarakat? (hubungan ini merupakan hubungan interaktif, karena dengan adanya TV, maka masyarakat lebih terbuka untuk mendapat berbagai informasi). Dengan informasi ini, maka aspirasi untuk memperoleh pendidikan semakin tinggi. Kemudian dengan pendidikan yang tinggi akan memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, sehingga dapat digunakan untuk membeli TV. 

2. Bagaimana hubungan antara peran orang tua, guru dengan murid dalam pembentukan kepribadian?


Demikian artikel yang berjudul Pengertian, Contoh dan Cara Membuat Rumusan Masalah. semoga artikel ini bermanfaat, terima kasih sudah membaca sampai sini.


Referensi:

Abubakar Rifai. 2020. Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Suka-Press UIN Sunan Kalijaga



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Scale, Nominal dan Ordinal pada Measure di SPSS

Cara Membaca nilai R Tabel dan Download R Tabel (Tabel R)

Cara Analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS

Pengertian Uji T dan Uji F serta Cara Analisis dengan SPSS

Analisis Crosstab dengan SPSS [Uji Chi-Square dan Correlation]