Cara Analisis Uji Tanda (Sign Test) dengan SPSS
Cara Analisis Uji Sign Test dengan SPSS
Pengertian Uji Tanda (Sign Test)
Uji tanda adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua sampel yang berhubungan, berdasarkan arah perbedaan antara dua pengukuran. Maksud arah perbedaan yaitu adanya tanda positif (+) atau tanda negatif (-). Tanda positif dan tanda negatif diperoleh dari membandingkan data dengan data patokan. Uji tanda disebut juga sign test, yang merupakan salah satu uji dalam statistik nonparametrik.
Dalam uji tanda hanya digunakan banyaknya tanda positif atau tanda negatifnya saja, tanpa melihat besarnya selisih nilai dari tiap observasi dan nilai tengahnya. Jika jumlah tanda positif sama dengan tanda negatif, maka dianggap bahwa populasinya setangkup, atau dengan kata lain hipotesis nolnya diterima. Sebaliknya, apabila jumlah tanda positif lebih banyak dari tanda negatif, maka hipotesis nol ditolak.
Uji beda dua sampel berpasangan merupakan analisis yang melibatkan dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Pengukuran pertama dilakukan sebelum diberi perlakuan tertentu dan pengukuran kedua dilakukan sesudah dikenakan perlakuan tertentu.
Pada uji beda dua sampel berpasangan terdapat dua jenis uji berdasarkan metode statistiknya, yaitu statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Untuk uji tanda atau sign test ini termasuk dalam statistik nonparametrik.
Baca Juga: Pengertian Statistik Parametrik dan Statistik Nonparametrik
Contoh Kasus Uji Tanda
Sebuah perusahaan melakukan pengamatan terhadap pengaruh promosi terhadap penjualan suatu produk. Perusahaan tersebut mengamati jumlah penjualan produk sebelum dan sesudah promosi, apakah memiliki perbedaan yang signifikan atau tidak? Sampel diambil dari 15 toko dengan data penjualan sebagai berikut:
Data Penjualan |
Langkah - Langkah Uji Sign Test dengan SPSS
Berikut langkah-langkah uji tanda (sign test) menggunakan SPSS:
1. Buka software IBM SPSS, kemudian input data untuk data kasus di atas. Berikut ini tampilan data yang sudah dimasukkan ke SPSS.
Tampilan data view SPSS |
Tampilan Variabel View SPSS |
2. Setelah sudah input data, selanjutnya klik Analysis, lalu Non-parametric Test, lalu Legacy Dialogs, lalu pilih Two Related Samples pada menu.
3. Setelah langkah tersebut, maka muncul kotak dialog Two Related Samples. Selanjutnya blok variabel Tanpa_promosi dan variabel Promosi dengan klik secara berurutan. Masukkan pasangan variabel tersebut ke kotak Test Pair(s) dengan klik tombol panah. Pada Test Type, pilih uji Sign.
4. Klik Options, sehingga muncul kotak dialog Two Related Samples: Options. Pada Statistics beri centang Descriptive dan pada Missing Values pilih Excluded cases test by test.
5. Terakhir klik OK, sehingga SPSS menampilkan output sebagai berikut:
Interpretasi Output Uji Tanda (sign test) dengan SPSS
Output tabel Descriptive Statistics menginformasikan jumlah sampel (N), nilai rata-rata, standar deviasi, minimum, dan Maksimum. Diperoleh nilai rata-rata (mean) untuk variabel penjualan tanpa promosi sebesar 107,3333 dan untuk variabel penjualan dengan promosi sebesar 131,3333. Standar deviasi untuk variabel penjualan tanpa promosi sebesar 32,2306 sedangkan untuk variabel penjualan dengan promosi sebesar 31,7618. Nilai minimum variabel penjualan tanpa promosi 50 dan nilai maksimumnya 165. Untuk variabel penjualan dengan promosi diperoleh nilai minimum 65 dan nilai maksimum 180. Jumlah sampel masing – masing variabel adalah 15.
Baca Juga: Cara Analisis Statistik Deskriptif dengan SPSS
Output tabel Frequencies memperlihatkan jumlah tanda positif (Positive Differences) dan tanda negatif (Negative Differences). Jumlah negative differences sebesar 0, yang disimbolkan huruf a. Arti negative differences yaitu jumlah penjualan dengan promosi < jumlah penjualan tanpa promosi.
Jumlah positive differences sebesar 15, yang disimbolkan dengan hurif b. arti dari positive differences yaitu jumlah penjualan dengan promosi > jumlah penjualan tanpa promosi. Untuk jumlah Ties adalah 0 yang disimbolkan huruf c. arti ties yaitu jumlah penjualan dengan promosi = jumlah penjualan tanpa promosi.
Output Test Statistics merupakan tabel yang akan digunakan untuk menjawab hipotesis uji tanda. Berikut ini rumusan hipotesis untuk kasus diatas:
H1 = ada perbedaan antara jumlah penjualan dengan promosi dan penjualan tanpa promosi.
Setelah mengetahui hipotesisnya, Anda perlu mengetahui pedoman pengambilan keputusan uji sign test. Berikut ini pedoman pengambilan keputusannya:
Apabila nilai Exact Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak
Pada tabel test statistics diperoleh nilai exact Sig (2-tailed) 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak. Karena H0 ditolak maka H1 diterima, jadi ada perbedaan antara jumlah penjualan dengan promosi dan penjualan tanpa promosi.
Alternatif uji yang lain
Uji beda untuk dua sampel yang berkorelasi pada statistik non parametrik ada beberapa macam dengan konsep yang berbeda-beda. Ada uji wilcoxon, uji tanda (sign test) dan uji mc-nemar. Pada artikel ini hanya menggunakan uji tanda yang menggunakan perbedaan tanda lebih besar atau lebih kecil. Berbeda dengan Konsep Wilcoxon, meskipun masih mirip yaitu menggunakan rangking. Kedua data diubah menjadi data rangking, baru rangking tersebut yang diuji apakah terdapat perbedaan atau tidak.
Masih ada konsep yang lain, yaitu Uji McNemar yang menggunakan konsep dasar Cross Tabulation atau tabulasi silang yang sering dikenal pada Chi Square.
Anda juga dapat menyimak Cara Analisis Uji Tanda (Sign Test) dengan SPSS dalam bentuk penjelasan video berikut ini:
Demikian artikel tentang Cara Analisis Uji Tanda (Sign Test) dengan SPSS, semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih telah mengunjunggi blog faqirilmu.com.
Referensi:
Trihendradi, C., 2013. Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
https://www.konsultanstatistik.com/2021/10/uji-tanda-sign-test-pada-dua-sampel.html
Komentar
Posting Komentar