Cara Uji Two Way ANOVA Menggunakan SPSS
Pengertian Two Way ANOVA
Two Way ANOVA adalah uji yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel 1 maupun variabel 2 terhadap suatu populasi serta mengetahui interaksi dari kedua variabel faktor. Uji Two way ANOVA disebut juga dengan uji anova dua faktor.
Pada Anova dua faktor berarti terdapat dua faktor yang berpengaruh pada suatu populasi tertentu. Kedua faktor tersebut menyebabkan efek utama yang dapat berpengaruh positif atau negatif, sehingga perlu melakukan uji keberartian antar faktor apakah terdapat interaksi antar faktor atau tidak.
Perbedaan Uji One Way ANOVA dengan Two Way ANOVA
Pada artikel sebelumnya kita telah mempelajari analisis one way ANOVA. Pada one way ANOVA hanya terdapat satu faktor atau satu variabel bebas terhadap variabel respon.
Pada two way ANOVA terdapat dua faktor atau dua variabel bebas terhadap variabel respon. Karena terdapat dua variabel faktor, maka pada uji two way ANOVA dapat melihat apakah antar kedua faktor tersebut ada interaksi atau tidak.
Syarat Uji Two Way ANOVA
Setiap data yang terkumpul pasti memiliki karakteristik tersendiri, sehingga dibutuhkan metode uji statistik yang tepat. Begitu juga untuk uji Two Way ANOVA. Berikut ini persyaratan penggunaan uji Two Way ANOVA:
- Terdapat 2 faktor (variabel independen) yang berupa data kategorikal.
- Variabel dependen berupa data metrik (bisa data interval/rasio).
- Residual data penelitian berdistribusi normal.
- Variabel data penelitian Homogen.
Uji Homogenitas dengan SPSS
Contoh Kasus Uji Two Way ANOVA
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah karakteristik kemasan dan harga mempengaruhi tingkat penjualan. Dari data tersebut Anda diminta untuk membuktikan apakah ada pengaruh atau efek dari karakteristik besarnya kemasan dan harga terhadap tingkat penjualan, serta interaksi dari keduanya dalam memengaruhi tingkat penjualan. Berikut ini data tingkat penjualan:
Cara Uji Two Way ANOVA dengan SPSS
Berikut ini langkah-langkah uji two way ANOVA dengan SPSS:
1. Buka software SPSS, langkah awal yaitu input data di SPSS dengan cara klik Variable View untuk membuat variabel. Pada kolom Name ketik Harga pada baris pertama, Kemasan pada baris kedua, dan Penjualan pada baris ketiga.
Pada kolom Label ketik Tingkat Harga pada baris pertama, Karakteristik Kemasan pada baris kedua, dan Tingkat Penjualan pada baris ketiga.
Pada kolom Decimals, kita tetapkan jumlah digit setelah koma. Untuk variabel Harga = 0, variabel Kemasan = 0, dan variabel Penjualan = 1(karena data terdapat satu angka dibelakang koma).
Pada kolom Values untuk variabel Harga kita beri kode, 1 untuk Harga tinggi dan 2 untuk harga rendah. Untuk variabel Kemasan kita beri kode, 1 untuk kecil, 2 untuk sedang, dan 3 untuk besar.
Untuk kolom-kolom lainnya tidak perlu di setting (tidak perlu di ubah-ubah). Berikut ini tampilan variable view SPSS
2. Selanjutnya kita input data dengan cara klik bagian Data View, lalu menuliskan langsung data pada SPSS. Apabila data Anda sudah disusun di Microsoft Excel maka bisa dengan cara copy dan paste. Berikut ini tampilan Data View SPSS
Tampilan Data View SPSS (sebagian data) |
3. Setelah selesai input data, lanjut analisis Two Way ANOVA dengan cara klik Analyze, pilih General Linear Model, lalu pilih Univariate.
4. Setelah langkah tersebut maka akan keluar kotak dialog Univariate. Masukkan Variabel Harga dan Variabel Kemasan pada kotak Fixed Factor, variabel Penjualan pada kotak Dependent Variable.
5. Selanjutnya klik Options, maka akan muncul kotak dialog Univariate: Options. Masukkan variabel Harga, Kemasan, dan Harga*Kemasan ke kotak Display Means for. Kemudian pada kotak Display beri centang Homogeneity tests dan Descriptive statistics.
6. Selanjutnya klik Continue, lalu klik OK, sehingga output SPSS menampilkan hasil sebagai berikut.
Interpretasi Output Uji Two Way ANOVA
Output Tabel Levene’s Test of Equality of Error Variances digunakan untuk melihat apakah varian variabel dependent adalah homogen atau tidak. Adapun pedoman pengambilan keputusan untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:
- Jika nilai Sig. > ɑ (0.05) maka varian variabel tingkat penjualan adalah sama (homogen)
- Jika nilai Sig. < ɑ (0.05) maka varian variabel tingkat penjualan adalah tidak sama (tidak homogen)
Berdasarkan output diatas diperoleh nilai Sig (0.605) > ɑ (0.05) maka varian variabel tingkat penjualan adalah sama (homogen). Karena varian variabel tingkat penjualan homogen, maka data ini telah memenuhi persyaratan uji two way anova.
Output Tabel Between Subjects Factors menampilkan hasil dari subjek-subjek yang kita teliti. Subjek-subjek yang diteliti dimasukkan dalam analisis data sesuai dengan faktor yang berbeda antar masing-masing variabel.
Output Tabel Descriptive Statistics menampilkan statistik deskriptif dari data yang dianalisis. Pada tabel tersebut menampilkan nilai mean, standar deviasi dan N (jumlah masing-masing data).
Output tabel Tests of Between-Subjects Effects merupakan tabel yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini. Kolom yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu pada kolom Sig. (signifikansi). Ada tiga hipotesis untuk uji Two Way ANOVA, berikut ini hipotesisnya
Hipotesis Uji Two Way ANOVA
Hipotesis Variabel Harga
H1 = ada perbedaan tingkat penjualan berdasarkan tingkat harga
Hipotesis Variabel Kemasan
H1 = ada perbedaan tingkat penjualan berdasarkan karakteristk kemasan
Hipotesis Interaksi Variabel Harga dan Kemasan
H1 = ada interaksi tingkat harga dan karakteristik kemasan dalam mempengaruhi tingkat penjualan.
Pedoman Pengambilan Keputusan Uji Two Way ANOVA
Untuk menjawab hipotesis diatas, maka diperlukan pedoman/aturan dalam mengambil keputusan. Berikut ini pedoman Pengambilan Keputusan Uji Two Way ANOVA:
- Jika nilai Sig (signifikansi) > ɑ (0.05) maka H0 diterima
- Jika nilai Sig (signifikansi) < ɑ (0.05) maka H0 ditolak
Membaca Tabel Tests of Between-Subjects Effects
Diperoleh nilai Sig (0.000) < (0.05) maka H0 ditolak, maka ada perbedaan tingkat penjualan berdasarkan tingkat harga
Diperoleh nilai Sig (0.841) > (0.05) maka H0 diterima, maka tidak ada perbedaan tingkat penjualan berdasarkan karakteristik kemasan
Diperoleh nilai Sig (0.754) > (0.05) maka H0 diterima, maka tidak ada interaksi tingkat harga dan karakteristik kemasan dalam mempengaruhi tingkat penjualan.
Output Estimated Marginal Means
Output Estimated Marginal Means menampilkan perbedaan nilai rata-rata tingkat penjualan berdasarkan variabel tingkat harga, variabel karakteristik kemasan dan interaksi tingkat harga dengan karakteristik kemasan.
Kesimpulan Uji Two Way ANOVA
Berdasarkan uji two way anova yang telah Kita lakukan untuk contoh kasus diatas, maka dapat disimpulkan:
1.Terdapat perbedaan tingkat penjualan berdasarkan tingkat harga. Dengan kata lain, tingkat harga yang berbeda memberikan pengaruh terhadap tingkat penjualan.
2.Tidak terdapat perbedaan tingkat penjualan berdasarkan karakteristik kemasan. Dengan kata lain, karakteristik kemasan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tingkat penjualan.
3.Tidak terdapat interaksi antara tingkat harga dan karakteristik kemasan dalam mempengaruhi tingkat penjualan.
Anda juga dapat melihat tutorial Cara Uji Two Way ANOVA dengan SPSS dalam bentuk penjelasan video berikut ini.
Demikian artikel terkait Cara Uji Two Way ANOVA dengan SPSS, semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih telah mengunjungi blog faqirilmu.com
Referensi:
https://www.spssindonesia.com/2018/03/uji-two-way-anova-spss.html
Komentar
Posting Komentar