Cara Mengelompokkan Data di SPSS
Cara Mengelompokkan Data di SPSS
Data yang kita peroleh adakalanya harus dikelompokkan, sehingga menghasilkan informasi tertentu yang sangat penting untuk memberi gambaran data. Ada beberapa metode pada SPSS yang digunakan untuk mengelompokkan data, yaitu ada metode Sort cases, Select Cases, dan Agregat Data. Masing-masing metode tersebut mempunyai kegunaan tersendiri.
Sebagai contoh, kita akan menyeleksi data penjualan seperti pada gambar di bawah ini.
Data Penjualan |
Dengan menggunakan data penjualan, kita akan melakukan pengelompokkan data dengan metode short cases, select cases, dan agregat data.
Baca juga: Cara Memasukkan Data atau Input Data di SPSS
Metode Short Cases SPSS
Bagaimana cara mengurutkan data, dari data dengan nilai terkecil ke data dengan nilai terbesar atau sebaliknya di SPSS? Jawabannya adalah mengunakan metode Sort Cases. Metode sort cases digunakan untuk mengelompokkan data dengan memilih variabel tertentu (numerik) dan mengurutkan data baik secara urutan terbesar ke terkecil (descending) maupun urutan terkecil ke terbesar (ascending).
Sebagai contoh, misalnya kita akan mengurutkan variabel semester 1 (tk_penjualan_smt1) secara ascending, sehingga akan memperoleh informasi penjual terbaik pada semester 1. Langsung aja kita ke langkah-langkah nya:
1. Klik Data, lalu pilih Sort Cases pada toolbar sehingga muncul kotak dialog Sort Cases.
2. Masukkan variabel semester 1 ke kotak short by dengan menekan tombol panah .
3. Pada Sort Order, pilih Ascending untuk mengurutkan tingkat penjualan dari yang terkecil ke yang terbesar.
Kotak dialog Sort Cases |
4. Selanjutnya klik OK sehingga diperoleh hasil sebagai berkut:
Hasil sort cases - Ascending |
Dapat dilihat pada gambar di atas, pada kolom tkt_penjualan_smt1, Nilai pada kolom sudah urut dari yang terkecil ke yang terbesar.
Anda juga bisa melihat tutorial metode Sort Cases dalam bentuk video di bawah ini.
Metode Select Cases SPSS
Metode pengelompokkan data yang kedua yaitu metode Select Cases. Apa kegunaan metode Select Cases SPSS? Metode select cases digunakan untuk mengelompokkan data dengan kriteria yang ingin kita tetapkan. Sebagai contoh, kita memerlukan kriteria informasi penjual dengan tingkat penjualan semester 2 > 10.000.000. langsung aja kita ke langkah-langkahnya.
1. Klik Data, lalu pilih Select Cases pada toolbar sehingga muncul kotak dialog Select Cases.
2. Pilih If condition is satisfied dan tekan tombol If sehingga kotak dialog Select Cases If muncul.
Kotak dialog Select Cases |
3. Pindahkan variabel semester 2 dengan menekan tombol panah, sehingga muncul tulisan tkt_penjualan_smt2 pada kotak. Lengkapi tulisan tersebut menjadi formula tkt_penjualan_smt2>10000000.
Kotak dialog Select Cases: If |
4. Selanjutnya klik Continue sehingga kembali ke kotak dialog Select Cases.
5. Klik OK, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.
Hasil Select Cases |
Penjelasan hasil Select Cases
Tabel akan bertambah satu variabel/kolom dengan nama filter_$ yang terletak pada pojok kanan. Kolom tersebut menginformasikan nama penjual yang memiliki tingkat penjualan semester 2 lebih dari 10.000.000 dengan nilai Selected dan yang tidak mencapai dengan nilai Not Selected.
Anda juga bisa melihat tutorial metode Select Cases dalam bentuk video di bawah ini.
Metode Agregat Data SPSS
Metode pengelompokkan data yang terakhir yaitu Metode Agregat data. Apa kegunaan metode Agregat data di SPSS? Metode agregat data digunakan untuk mengelompokkan keseluruhan data dengan fungsi tertentu. Sebagai contoh misalnya kita akan membuat fungsi ringkasan statistik (yaitu nilai rata-rata) untuk variabel tingkat penjualan semester 1 dan 2, yang digolongkan berdasarkan variabel area sales dan tingkat pendidikan.
Langsung aja kita ke langkah-langkahnya:
1. Klik Data, pilih Agregat pada toolbar sehingga muncul kotak dialog Agregat data.
2. Masukkan variabel penggolongan pada kolom Break Variabel(s) dan masukkan variabel yang akan dibuat ringkasan statistiknya pada kolom Summaries of Variable(s).
Kotak dialog Agregat Data |
3. Selanjutnya tekan tombol Function, sehingga muncul kotak dialog Agregat Data: Agregat Function. Dengan menekan tombol Function maka Anda dapat menetapkan fungsi statistik yang diinginkan.
Kotak dialog Agregat Data: Agregat Function |
4. Summary Statistic - Mean merupakan nilai default. Anda bisa mengantinya sesuai keperluan.
5. Klik Continue sehingga kembali ke kotak dialog Agregate Variable.
6. Selanjutnya klik OK, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
Hasil Agregat Data |
Penjelasan hasil Agregat Data
Tabel akan bertambah dua kolom/variabel, yaitu tkt_penjualan_smt1_mean dan tkt_penjualan_smt2_mean_1 yang merupakan nilai rata-rata dari variabel tkt_penjualan_smt1 dan variabel tkt_penjualan_smt2 didasarkan variabel area dan tkt_pendidikan.
Perhatikan sel tkt_penjualan_smt1_mean untuk baris 1 dan 9 bernilai sama, yaitu 5.750.000. Nilai tersebut sama karena terletak pada golongan yang sama, yaitu area = jawa barat dengan tkt_pendidikan = sma.
Anda juga bisa melihat tutorial metode Agregat Data dalam bentuk video di bawah ini.
Sekian artikel tentang Cara Mengelompokkan Data di SPSS, semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih :)
Referensi:
Trihendradi, C., 2013. Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Komentar
Posting Komentar